Aliran Fauvisme: Konsep, Ciri, Contoh dan Tokohnya

 


Aliran Fauvismen merupakan aliran serta gaya seni yang awalnya berkembang di Perancis sekitar abad ke-19. Aliran seni rupa fauvism ini akhirnya berkembang hingga ke beberapa Negara di Eropa dengan berdasarkan pada landasan konsep ekspresionisme yang dipelopori oleh Van Gogh.

Definisi Fauvisme

Fauvisme adalah aliran untuk menghargai konsep ekspresi ketika menangkap suasana yang akan digambarkan/dilukiskan. Aliran fauvism ini berbeda dengan hasil karya-karya impresionisme. Dimana, pelukisnya dapat berpendapat bahwa harmoni yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam, akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi dari seniman dengan alamnya.

Aliran fauvism ini lebih menekankan pada sisi kualitas dari unsur-unsur seni, contohnya seperti garis, bentuk serta warna-warna kuat di atas nilai-nilai realistis yang masih dipertahankan pada aliran impresionisme.

Artinya adalah aliran fauvisme, meskipun impresionisme keluar pada prinsip realisme atau naturalisme, akan tetapi sifat dasarnya ini masih sama yaitu masih meniru alam. Aliran fauvisme menggunakan gaya yang hampir mirip dengan aliran impresionisme, tetapi fauvisme menolak ide dasar dari peniruan alam.

Dalam aliran fauvism ini, seniman akan lebih memilih untuk menggunakan setiap elemen dalam karyanya supaya menjadi karya yang mandiri tanpa perlu dikaitkan dengan kemiripan maupun kerealistisan gambar yang ada. Contohnya seperti penggunaan warna sebagai simbolisme.

Istilah fauvisme ini sendiri berasal dari bahasa Perancis yaitu les Fauves, artinya adalah binatang buas. Istilah tersebut, digunakan dari seorang kritikus serta komentator seni bernama Louis Vauxcelles yang menyampaikan ketakjubannya pada karya seniman fauvisme.

Istilah binatang buas dipakai, karena para seniman fauvisme ini dianggap telah memberontak berbagai macam prinsip seni yang mainstream yang saat itu ada di Paris, akan tetapi para seniman fauvisme tersebut mampu membukti bahwa mereka menghasilkan karya yang hebat serta memukau.

Ciri-ciri Aliran Fauvisme

Berikut beberapa ciri-ciri aliran Fauvisme, berikut adalah penjelasannya:

  • Dalam setiap aliran fauvisme, model gambar dalam lukisan fauvisme tidak memiliki akurasi yang sama seperti dengan referensi pada model lukis yang ada.
  • Objek dari model lukis ini, digariskan dengan membentuk garis-garis yang terlihat dengan jelas serta sangat tegas. Contohnya seperti gambar yang juga ditemukan dalam bentuk-bentuk gambar tokoh kartun dan lain sebagainya.
  • Penggunaan dan pemilihan warna pada lukisan fauvisme, cenderung lebih kontras, cerah serta terang. Warna yang mencolok tersebut dipilih, sebab warna tersebut tidak melihat sisi keakuratan sesuai dengan referensi model lukisnya.
  • Marka kuas pada lukisan aliran fauvisme cenderung sangat mencolok, kontras serta tidak bisa disamarkan dengan shading.
  • Beberapa dari pelukis fauvism ini, ada yang melukis dengan bentuk landscape serta ada pula beberapa pelukis yang masih terikat dengan tipe-tipe objek tertentu.
  • Sesuai dengan pengertiannya, aliran lukisan fauvisme ini juga menyampaikan apa yang ada pada pikiran serta gagasan yang dimiliki oleh para pelukisnya.
  • Warna-warna kontras serta mencolok digunakan, untuk salah satu cara untuk mengekspresikan gagasan dari penulisnya.

Karakteristik Aliran Fauvisme

Berdasarkan ciri-ciri dari aliran fauvism ini, berikut beberapa karakter dari aliran fauvism yang perlu Anda ketahui:

  • Warna
  • Memiliki bentuk yang sederhana
  • Ekspresi
  • Objek lukisan adalah objek sehari-hari

Konsep Seni pada Aliran Fauvisme

Bila melihat pengertian diawal hadirnya aliran fauvism ini, konsep seni berangkat berdasarkan usaha untuk menyempurnakan aliran impresionisme yang lebih duhu digunakan oleh para seniman.

Aliran fauvism ini berangkat berdasarkan pengingkaran gaya paul Gauguin yang mengusung gaya aliran dekoratif seta ekspresionisme pada Van Gogh. Walaupun aliran ini tidak sama dengan aliran impresionisme, akan tetapi aliran fauvism lukisan-lukisan dari fauves akan memperlihatkan teknik yang sama dan konsisten.

Tokoh-tokoh dalam Aliran Fauvisme

Ada beberapa tokoh penting yang mengusung aliran fauvism dalam karyanya. Berikut beberapa nama tokoh penting tersebut:

1. Henri Matisse

Tohoh fauvisme yang berperan untuk aliran fauvism adalah Henri Matisse. Ia merupakan sosok bapak fauvism dan dikenal sebagai salah satu rival tersebar dari seniman yang terkenal yaitu Pablo Picasso.

2. Maurice de Vlaminck

Salah satu dari rekan Henri Matisse adalah Murice de Vlaminck yang ikut bersaing dengan para seniman di aliran kubisme, seperti Pablo Picasso. Kedua seniman fauvism ini memiliki beberapa kesamaan, yaitu mampu untuk melakukan inovasi serta menciptakan hal-hal baru.

3. Andre Derain

Andre Derain juga memiliki peran besar untuk pengembangan dua gerakan artistic yang signifikan di awal abad ke-20. Bersama dengan Matisse, Vlaminck, Derain juga menghasolkan karya aliran fauvisme.

4. Kess Van Dongen

Kess Van Dongen adalah salah satu tokoh untuk aliran fauvism yang memiliki karya dengan aliran fauvism yang terkuat. Meski dirinya dianggap bukan termasuk dalam innovator, ketiga tokoh aliran fauvism lainnya berhasil menyesuaikan warna-warna dengan garis fauvism dalam lukisan para wanita yang digambarkan dengan kemewahan.

5. Raoul Dufy

Toko aliran fauvisme yang terakhir adalah Roul Dufy. Ia merupakan seorang seniman dari Prancis. Sebagai seorang seniman dengan aliran fauvism, sebagian besar dari karya Dufy menggunakan subjek luksan dengan nuansa mewah dan ekslusif.

Demikianlah ulasan tentang aliran fauvisme lengkap dengan defenisi, konsep, ciri-ciri dan tokoh di dalamnya. Semoga artikel ini membantu Anda untuk menambah wawasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Terapan: Merangkai Kreativitas dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian, Sejarah dan Ciri Kubisme

Seni Rupa Kontemporer: Ekspresi Modern dalam Karya Seni